Generasi Emas Hanya Ilusi? Ujian Nasional dan Asesmen Nasional Solusi Kualitas Pendidikan!

Penulis: Aliyuddin, S.Pd

Makassar – Lemkiranews.Id

Kesenjangan kualitas pendidikan di Indonesia adalah ancaman nyata bagi pemerataan kesempatan dan masa depan generasi muda. Meskipun nilai hasil belajar siswa terlihat seragam, kualitas pembelajaran di sekolah sangat bervariasi. Untuk menjawab tantangan ini, Ujian Nasional (UN) di setiap tingkatan kelas dan Asesmen Nasional (AN) dapat menjadi sinergi strategis untuk memastikan standarisasi kualitas sekolah dan pemerataan pendidikan.
Ujian Nasional dirancang untuk mengevaluasi pencapaian individu siswa terhadap standar kompetensi pada tingkat nasional. Sebaliknya, Asesmen Nasional berfokus pada pemetaan kualitas sistem pendidikan melalui tiga komponen utama: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Keduanya tidak bertentangan, tetapi saling melengkapi dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil, berkualitas, dan adaptif. UN memastikan pemerataan kompetensi individu siswa, membantu mengidentifikasi siswa yang membutuhkan intervensi pendidikan lebih dini sementara AN memetakan kualitas sistem secara holistik, membantu pemerintah memahami kesenjangan di tingkat sekolah, wilayah, dan nasional untuk pengambilan kebijakan berbasis data. Dengan pendekatan adaptif berbasis teknologi, keduanya dapat menjadi katalis perubahan.

UN Mengukur kompetensi siswa sesuai standar nasional untuk mencegah bias lokal dan AN Mengidentifikasi hambatan struktural seperti rendahnya kualitas guru atau fasilitas sekolah.
Hasil UN mendorong guru untuk meningkatkan metode pembelajaran di kelas agar siswa memenuhi standar nasional dan Data AN membantu sekolah memperbaiki lingkungan belajar dan mendukung peningkatan kompetensi guru.

UN di setiap tingkatan kelas menciptakan standar pencapaian kompetensi berjenjang, memastikan bahwa setiap siswa mencapai kompetensi minimum sejak dini dan AN melengkapi dengan evaluasi karakter dan ekosistem pembelajaran, memastikan siswa berkembang secara holistik.

Saat ini, AN sudah menjadi langkah awal pemerintah untuk memetakan kualitas pendidikan secara nasional. Namun, pemerataan pendidikan membutuhkan standar penilaian individu seperti UN di setiap tingkatan kelas. Tanpa UN, kesenjangan kompetensi siswa seringkali tertutupi oleh angka rata-rata yang tidak mencerminkan kualitas pembelajaran. Menggabungkan UN dan AN akan memberikan hasil yang lebih komprehensif. AN sebagai diagnosis sistemik untuk kebijakan pendidikan jangka panjang dan UN sebagai alat evaluasi berkelanjutan untuk memastikan setiap siswa dan sekolah berada di jalur yang sama.

Pemerintah perlu mengintegrasikan data dari AN dan UN untuk memperbaiki mutu pendidikan di semua tingkatan. Dukungan berupa pelatihan guru, pengembangan infrastruktur, dan pemanfaatan teknologi harus menjadi prioritas agar UN dan AN berjalan efektif. Dengan ini, tidak ada lagi perbedaan kualitas yang mencolok antar sekolah, baik di kota maupun daerah terpencil.

Saatnya berhenti berpura-pura dengan nilai rata-rata yang seragam. Sinergi Ujian Nasional dan Asesmen Nasional adalah langkah nyata untuk menyatukan standar pendidikan dan menciptakan masa depan yang adil, merata, dan berkualitas bagi seluruh siswa Indonesia. Apakah pemerintah siap menerima tantangan ini?. apakah Para kepala sekolah, mulai dari tingkat dasar hingga Level Perguruan mampu mengikuti program Pemerintah dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto.bersama perangkat,yaaah kita nantikan saja.(Tim/ Red)

Risal
Author: Risal

Pemimpin Umum /Pemimpin Redaksi Lemkiranews.id

Pos terkait