Pada Sabtu, 14 Desember 2024,
Makassar – Lemkiranews.Id
OSIS SMK Negeri 2 Makassar menghadiri seminar yang diselenggarakan di SMK Negeri 4 Makassar. Seminar tersebut berlangsung dari pukul 09.00 hingga 15.00 dengan mengangkat tema “Positive Teenagers Without Bullying and Overthinking.” Tema ini sangat relevan untuk generasi muda masa kini, mengingat tingginya kasus bullying dan masalah kesehatan mental di kalangan pelajar.
Seminar ini diikuti oleh sekitar 60 peserta yang berasal dari berbagai sekolah di Kota Makassar, termasuk SMP, SMA, dan SMK. Tujuan utama dari seminar ini adalah memberikan edukasi kepada para pelajar tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang positif di sekolah serta membangun kesadaran akan dampak buruk bullying dan overthinking terhadap kesehatan mental.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Negeri 4 Makassar menyampaikan bahwa seminar ini merupakan respons atas maraknya kasus bullying dan masalah mental di sekolah-sekolah. “Kami berharap seminar ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan sehat. Beberapa sekolah bahkan telah memiliki program seperti Duta Anti Bullying yang dapat dijadikan contoh,” ujarnya.
Dalam seminar ini, OSIS SMK Negeri 2 Makassar turut berpartisipasi aktif. Delegasi OSIS yang hadir meliputi lima siswa, yaitu Anysah Hana Al Haura (XI RPL 2), Randi Pratama (X DPIB 2), Syahwan Ade Putra (X RPL 1), Nabil Rizki (XI DPIB 1), dan Muh Yusuf Syahrul selaku Ketua OSIS. Kehadiran mereka sekaligus menjadi bentuk apresiasi terhadap kunjungan SMK Negeri 4 Makassar sebelumnya ke SMK Negeri 2 Makassar.
Para peserta seminar mendapatkan banyak wawasan baru dari materi yang disampaikan. Beberapa topik yang dibahas antara lain tanda-tanda awal bullying, cara menghindari overthinking, serta strategi untuk menjadi remaja yang positif dan produktif. Narasumber juga memberikan simulasi sederhana untuk membantu peserta memahami cara menghadapi situasi sulit di lingkungan sosial.
Selain itu, peserta seminar diajak untuk berdiskusi dalam kelompok kecil, berbagi pengalaman, dan mencari solusi bersama atas permasalahan yang sering terjadi di sekolah masing-masing. Diskusi ini mendorong siswa untuk lebih terbuka dan saling mendukung, terutama dalam membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan mental.
Muh Yusuf Syahrul, Ketua OSIS SMK Negeri 2 Makassar, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi mereka. “Kami belajar untuk lebih peduli dengan teman-teman yang mungkin mengalami bullying atau kesulitan mental. Seminar ini juga menginspirasi kami untuk membuat program serupa di sekolah kami,” ungkapnya.
Seminar diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Banyak peserta, termasuk delegasi dari SMK Negeri 2 Makassar, yang mengajukan pertanyaan kritis tentang peran sekolah dalam mencegah bullying dan meningkatkan kesejahteraan siswa. Tanggapan dari para narasumber semakin memperkaya wawasan peserta.
Seminar “Positive Teenagers Without Bullying and Overthinking” ini tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga membuka jalan bagi kolaborasi antar sekolah dalam menciptakan generasi muda yang kuat, percaya diri, dan bebas dari tekanan sosial. Kehadiran OSIS SMK Negeri 2 Makassar menjadi langkah positif untuk mendukung gerakan ini di lingkungan sekolah mereka sendiri.
Sebagai tindak lanjut, OSIS SMK Negeri 2 Makassar berencana mengadakan kegiatan serupa di sekolah dengan menggandeng para siswa dan guru. Diharapkan, langkah ini dapat memperkuat budaya positif di SMK Negeri 2 Makassar dan menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk melakukan hal yang sama. (Risma)