Dugaan Skandal Kepala Desa Mulamenree: Tarian, Miras, dan Amarah Warga

Bone .Mulamenree, LemkiraNews.id–

Masyarakat Desa Mulamenree digemparkan oleh dugaan keterlibatan kepala desa mereka dalam sebuah pesta di ruang VIP yang diduga melibatkan hiburan tari dan minuman keras. Isu ini memicu kemarahan warga yang merasa tindakan tersebut mencoreng nilai moral dan kepercayaan terhadap pemimpin yang seharusnya menjadi teladan.

Kemarahan ini bukan hanya terlihat dalam percakapan sehari-hari, tetapi juga mencuat di media sosial. Tagar seperti #Kepala Desa. Mulamenree dan #PemimpinTeladan menjadi tren di kalangan netizen lokal, menuntut adanya klarifikasi dan tindakan tegas atas dugaan tersebut.

Tanggapan Tokoh Masyarakat

Dalam wawancara eksklusif dengan Media, salah satu tokoh agama desa, Ustaz Salim, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap peristiwa ini.
“Jika dugaan ini benar, ini adalah pelanggaran besar. Seorang pemimpin bukan hanya mewakili dirinya sendiri, tetapi juga seluruh masyarakatnya. Apa yang beliau lakukan mencerminkan nama baik desa ini. Kami, para tokoh masyarakat, mendesak klarifikasi dan evaluasi atas kepemimpinan beliau,” ujar Ustaz Salim.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Mulamenree, Arman, juga angkat bicara. “Kami merasa kepala desa sudah kehilangan arah. Jabatan adalah amanah, bukan hak untuk bersenang-senang. Kami akan menggalang lebih banyak dukungan warga untuk memastikan suara kami didengar,” tegasnya.

Respons Pihak Berwenang
Sampai berita ini diturunkan, kepala desa yang bersangkutan belum memberikan pernyataan resmi. Namun, Sekretaris Camat setempat, Rahmawati, mengonfirmasi bahwa pihak kecamatan telah menerima laporan dari masyarakat dan sedang mempelajari situasinya.

“Kami tidak akan menoleransi pelanggaran yang merusak citra pemimpin. Jika terbukti ada tindakan yang melanggar norma atau aturan, akan ada sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ujar Rahmawati.

Warga Serukan Aksi Konkret
Masyarakat Desa Mulamenree kini tak hanya menunggu klarifikasi, tetapi juga tindakan nyata. Beberapa warga bahkan menggelar aksi damai di depan kantor desa. Mereka membawa spanduk bertuliskan “Kami Butuh Pemimpin Teladan, Bukan Pelaku Skandal” dan “Hentikan pengkhianatan Amanah!”

Yanti, seorang aktivis perempuan, menyatakan bahwa warga tidak akan berhenti sampai ada kejelasan. “Kami tidak hanya ingin klarifikasi, tetapi juga perubahan. Kalau tidak ada tindakan tegas, ini akan menjadi preseden buruk bagi pemimpin di tingkat desa lainnya,” ujarnya.

Moralitas Pemimpin dan Harapan Warga

Pengamat sosial, Dr. Nur Hayati, menilai kasus ini menjadi refleksi bahwa integritas pemimpin lokal harus terus dijaga. “Kasus seperti ini menjadi pengingat bahwa kepemimpinan di tingkat desa sangat dekat dengan masyarakat. Ketika ada skandal, dampaknya langsung terasa di akar rumput,” jelasnya.

Peristiwa ini bukan hanya menjadi persoalan lokal, tetapi juga mencerminkan bagaimana pemimpin di tingkat desa sering kali dilihat sebagai tolok ukur moralitas dan etika oleh masyarakatnya. Dalam berbagai kesempatan, pemimpin dituntut untuk mematuhi nilai-nilai norma sosial, sebagaimana diatur dalam undang-undang maupun pedoman moral.
Fenomena serupa pernah terjadi di daerah lain, seperti kasus kepala desa di Jawa Timur yang viral karena dugaan pesta serupa pada tahun 2023. Saat itu, desakan masyarakat menyebabkan pemerintah daerah memutuskan evaluasi terhadap kinerja sang kepala desa.

Selain mencerminkan pelanggaran etika, tindakan semacam ini dapat memiliki implikasi hukum. Dalam Pasal 10 UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, kepala desa wajib menjaga nilai-nilai demokrasi, moralitas, dan memegang amanah masyarakat. Bila terbukti melanggar, Kepala Desa Mulamenree dapat dikenai sanksi administratif hingga pemberhentian jabatan.
Masyarakat berharap ada tindak lanjut yang tegas dari pihak berwenang. “Kami ingin transparansi dan tindakan nyata. Jangan sampai kasus ini berlalu tanpa sanksi,” ujar salah seorang warga. (AA/Red)

Sumber: Mds.

Editor: A.Aliyuddin.S.Pd.

Risal
Author: Risal

Pemimpin Umum /Pemimpin Redaksi Lemkiranews.id

Pos terkait