Ucapan Terima Kasih kepada Prof. Zudan Arif Fakrulloh atas Kepemimpinannya di Sulawesi Selatan*

Makassar- Lemkiranews.Id

Setelah mengemban tugas sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan selama kurang lebih tujuh bulan, Prof. Zudan Arif Fakrulloh meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat dan para pemangku kepentingan di provinsi ini. Kepemimpinannya yang humanis, intelektual, dan objektif menjadi inspirasi bagi banyak pihak.

Salah satu tokoh Sulawesi Selatan, Muliono Caco, menyampaikan apresiasi melalui sebuah pernyataan resmi. Sebagai Ketua APSI Sulsel sekaligus tokoh pendidikan di provinsi ini, ia merangkum sejumlah hal yang membuat kepemimpinan Prof. Zudan begitu bermakna:

1. Kepemimpinan yang Humanis dan Dekat dengan Rakyat
Prof. Zudan dikenal sebagai sosok pemimpin yang selalu berinteraksi secara langsung dengan jajarannya. Dalam apel virtual setiap hari Senin, ia tak segan menyapa satu per satu peserta apel, meminta data akurat, dan bahkan membalas pesan WhatsApp secara pribadi. Lebih dari itu, ia menggunakan bahasa lokal Sulawesi Selatan, seperti “TABE,” sebagai wujud penghormatan kepada budaya setempat. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun beliau seorang gubernur di antara lebih dari 9 juta penduduk Sulsel, Prof. Zudan tetap rendah hati dan inklusif.

2. Komitmen dalam Pelayanan Publik
Selama masa tugasnya, Prof. Zudan berhasil memastikan pembayaran gaji dan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) ASN tepat waktu, bahkan jika jatuh pada tanggal merah. Hal ini menjadi pengalaman berharga bagi Muliono Caco, yang telah mengabdi sebagai ASN selama 37 tahun 10 bulan, karena baru kali ini ia menyaksikan pembayaran dilakukan secepat dan seefisien itu.

3. Kecintaan pada Budaya Lokal
Prof. Zudan juga menunjukkan perhatian yang mendalam terhadap budaya Sulawesi Selatan. Salah satu contohnya adalah kemampuannya mengamati dan membandingkan karakteristik budaya tari-tarian Sulawesi Selatan dengan Yogyakarta. Ia menggambarkan keunikan budaya Sulsel melalui irama gendang yang keras namun diiringi gerakan tarian yang halus, berbeda dengan budaya Yogyakarta yang musiknya halus tetapi gerakan tariannya tegas dan kuat.

Mengakhiri masa tugasnya di Sulsel, Prof. Zudan meninggalkan kenangan manis dan teladan baik bagi masyarakat. Dalam pesannya, Muliono Caco menyampaikan doa dan harapan agar Prof. Zudan diberkahi dan amanah di tempat tugas yang barunya sebagai Kepala BKN Pusat.

“Salamaki, Pak Prof. Kenangan kami bersama Bapak akan selalu kami ingat sepanjang masa,” tutupnya.

Tulisan ini menjadi saksi apresiasi masyarakat Sulawesi Selatan atas dedikasi seorang pemimpin yang tidak hanya bekerja, tetapi juga menyentuh hati. Semoga semangat ini menjadi inspirasi bagi pemimpin-pemimpin lainnya di seluruh Indonesia. (Rzl/red)

Editor: Syarif Al Din.Anggota PPWI.

Risal
Author: Risal

Pemimpin Umum /Pemimpin Redaksi Lemkiranews.id

Pos terkait