Penulis: Anly (Praktisi Pendidikan)
Sinjai, Lemkiranews.id .
Perubahan dalam dunia pendidikan, seperti implementasi Kurikulum Merdeka, membawa tantangan baru bagi para pelaku pendidikan, termasuk penerbit buku teks. Kurikulum ini mendorong pembelajaran yang berpusat pada murid, fleksibel, kontekstual, dan menekankan kemampuan berpikir kritis serta kreativitas. Di sinilah peran buku teks menjadi sangat penting untuk menyediakan materi pembelajaran yang relevan, mendalam, dan selaras dengan pendekatan deep learning.
Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi sekolah dan guru untuk merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid dan karakteristik lokal. Buku teks yang dirancang dengan pendekatan tradisional cenderung tidak lagi relevan karena isinya seringkali bersifat statis dan kurang fleksibel. Oleh karena itu, penerbit perlu berinovasi dengan menghasilkan buku teks yang:
Berbasis proyek (project-based learning) untuk mendorong eksplorasi dan pembelajaran yang mendalam.
Memuat studi kasus lokal yang kontekstual sehingga relevan dengan latar belakang murid.
Disertai dengan ruang terbuka untuk modifikasi dan adaptasi sesuai kebutuhan guru.
Deep learning adalah pendekatan yang menekankan pada pemahaman konseptual, analisis kritis, dan penerapan pengetahuan dalam berbagai konteks. Buku teks yang mendukung deep learning perlu dirancang untuk:
– Menghadirkan tantangan konseptual yang menggugah kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti analisis, evaluasi, dan sintesis.
Menyediakan aktivitas reflektif yang mendorong siswa untuk mengeksplorasi makna dan relevansi materi dalam kehidupan mereka.
Menyusun rangkaian tugas yang kolaboratif agar siswa dapat belajar secara mendalam melalui diskusi dan kerja tim.
Namun, penerapan deep learning di sekolah-sekolah menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah terbatasnya sarana dan prasarana teknologi. Banyak sekolah, terutama di daerah terpencil atau kurang berkembang, belum memiliki akses yang memadai terhadap perangkat teknologi seperti komputer, internet, atau perangkat pendukung pembelajaran digital. Hal ini menghambat upaya optimalisasi deep learning, yang sering kali membutuhkan teknologi sebagai media pendukung pembelajaran interaktif. Oleh karena itu, buku teks yang dirancang untuk mendukung pendekatan ini perlu memuat alternatif strategi pembelajaran yang tidak sepenuhnya bergantung pada teknologi, seperti aktivitas berbasis proyek manual atau diskusi berbasis kelompok.
Penerbit swasta memiliki keleluasaan untuk merespons perubahan dengan cepat dibandingkan penerbit yang dikelola pemerintah. Mereka dapat berperan sebagai agen inovasi dengan:
Menggandeng praktisi pendidikan dan akademisi untuk menghasilkan materi pembelajaran berbasis riset.
– Memanfaatkan teknologi, seperti aplikasi pembelajaran atau augmented reality (AR), untuk membuat buku teks lebih interaktif dan engaging.
– Menyediakan buku yang dapat digunakan secara hibrida, yaitu kombinasi antara media cetak dan digital, sehingga tetap relevan meskipun sarana teknologi di sekolah terbatas.
Penyesuaian buku teks yang mendukung Kurikulum Merdeka dan pendekatan deep learning akan memberikan manfaat besar bagi seluruh ekosistem pendidikan. Guru akan lebih mudah mengadaptasi materi untuk pembelajaran yang kreatif dan bermakna. Siswa juga akan lebih terlibat dalam proses belajar, memahami materi secara mendalam, dan mampu mengaplikasikan ilmu di dunia nyata. Selain itu, pendekatan hybrid yang mengintegrasikan teknologi secara bijak dapat membantu menjembatani keterbatasan sarana teknologi di sekolah-sekolah tertentu.
Meski demikian, ada tantangan yang perlu diatasi oleh penerbit swasta, seperti:
Ketersediaan sumber daya untuk menghasilkan buku yang berkualitas tinggi.
Pengintegrasian teknologi tanpa mengabaikan keberagaman akses siswa terhadap perangkat digital.
Menjaga keseimbangan antara aspek komersial dan tanggung jawab pendidikan.
Menyediakan materi alternatif bagi sekolah-sekolah yang memiliki keterbatasan sarana teknologi, seperti buku teks berbasis aktivitas manual yang tetap mendukung pembelajaran mendalam.
Penyesuaian buku teks untuk mendukung Kurikulum Merdeka dan pendekatan deep learning bukan hanya penting tetapi juga menjadi kebutuhan mendesak dalam dunia pendidikan saat ini. Penerbit swasta memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan pemahaman yang mendalam dan keterampilan berpikir kritis. Dengan inovasi dan kolaborasi yang tepat, buku teks dapat menjadi alat transformasi pembelajaran yang efektif dan bermakna, bahkan dalam kondisi terbatasnya sarana dan prasarana teknologi di sebagian besar sekolah di Indonesia. (Tim Redaksi)
#Editor: A.Aliyuddin.S.Pd#