Dampak Pemagaran Laut Terhadap Ekosistem dan Kehidupan Nelayan:

Wawancara Eksklusif dengan Berry Nahdian Furqon

Jakarta- Lemkiranews.Id

Dalam wawancara eksklusif selama lima menit, Ustadz Idris Hadi, Dewan Pembina Redaksi Lemkira News, berbincang dengan Bung Berry Nahdian Furqon, mantan Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) periode 2008-2012. Percakapan yang dipandu oleh Ustadz Idris membahas isu pemagaran laut yang dinilai memiliki dampak serius terhadap lingkungan hidup.

Dampak Lingkungan dari Pemagaran Laut
Berry menjelaskan bahwa pemagaran laut tidak hanya berdampak pada arus air laut tetapi juga memengaruhi ekosistem secara keseluruhan. “Pemagaran laut mengganggu pergerakan biota laut, termasuk ikan, sehingga dapat mengubah ekosistem yang ada,” ungkapnya. Ia juga menyoroti skala pemagaran yang mencapai panjang 30 kilometer, yang menurutnya berpotensi merusak ekosistem laut secara masif.

Berry menyebutkan bahwa bahan yang digunakan untuk memagari, seperti bambu, tetap berisiko tinggi merusak terumbu karang. Apalagi jika pengerjaan dilakukan menggunakan alat berat seperti excavator. “Walaupun hanya satu meter saja yang rusak, terumbu karang butuh waktu untuk pulih secara alami. Jika rusaknya mencapai puluhan kilometer, dampaknya sangat sulit dipulihkan,” tegas Berry.

Pentingnya Terumbu Karang bagi Kehidupan Laut dan Ekonomi Nelayan
Dalam wawancara tersebut, Berry menekankan peran penting terumbu karang sebagai rumah bagi biota laut. Ia menjelaskan, “Terumbu karang adalah tempat ikan berkembang biak dan menjadi bagian dari ekosistem yang saling bergantung. Kerusakan pada terumbu karang akan berdampak langsung pada jumlah ikan dan hasil tangkapan nelayan.”

Kerusakan ekosistem laut akibat pemagaran laut juga berimbas pada penghidupan masyarakat pesisir. Menurunnya hasil tangkapan ikan dapat merugikan ekonomi nelayan yang menggantungkan hidupnya pada laut. Berry menegaskan bahwa keberadaan terumbu karang harus dipahami sebagai fondasi penting bagi keseimbangan lingkungan laut dan kesejahteraan masyarakat.

Saat ditanya mengenai pemahaman masyarakat terhadap pemagaran laut, Berry menilai bahwa kesadaran publik masih rendah. Menurutnya, edukasi mengenai fungsi terumbu karang dan dampaknya terhadap ekosistem laut perlu ditingkatkan.

“Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat memahami pentingnya menjaga kelestarian laut. Harapannya, langkah-langkah kebijakan yang lebih bijaksana dapat diterapkan untuk melindungi ekosistem laut,” pungkasnya.

Percakapan antara Ustadz Idris Hadi dan Berry Nahdian Furqon memberikan wawasan berharga mengenai dampak pemagaran laut terhadap lingkungan, biota laut, dan kehidupan nelayan. Penting bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk meningkatkan kepedulian dan tindakan nyata dalam menjaga ekosistem laut agar tetap lestari bagi generasi mendatang. (Red)

Reporter: M. Idris Hadi (Dewan Pembina Redaksi)
Penulis: Syarif Al Dhin_

Editor Syarif Al Dhin,

Risal
Author: Risal

Pemimpin Umum /Pemimpin Redaksi Lemkiranews.id

Pos terkait