Oleh : Anly
Sinjai, Lemkiranews.id
Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, keterampilan coding menjadi salah satu kemampuan esensial yang wajib dikuasai oleh generasi muda.
Kemampuan ini tidak hanya relevan untuk dunia kerja masa depan tetapi juga membangun pola pikir kritis, logis, dan kreatif sejak dini. Namun, meskipun Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi guru untuk mengembangkan pembelajaran yang relevan dan adaptif, implementasi coding di sekolah-sekolah Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam kesiapan guru.
Deep learning, sebagai salah satu cabang dari kecerdasan buatan (artificial intelligence), adalah teknologi yang mengandalkan jaringan saraf tiruan untuk mengenali pola dari data dalam jumlah besar. Teknologi ini telah diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pengenalan wajah, penerjemahan otomatis, hingga sistem rekomendasi yang sering kita temui di platform seperti YouTube atau Netflix.
Dalam konteks pendidikan, deep learning dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran coding. Siswa tidak hanya belajar menulis kode, tetapi juga memahami bagaimana teknologi canggih ini bekerja dan diaplikasikan. Namun, pemanfaatan teknologi ini membutuhkan guru yang tidak hanya memahami dasar-dasar coding, tetapi juga bagaimana mengintegrasikan teknologi deep learning dalam pembelajaran.
Meski penting, fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak guru belum sepenuhnya siap untuk mengajarkan coding, apalagi mengintegrasikan deep learning. Sebuah survei pendidikan dari EdTech Indonesia menunjukkan bahwa kurang dari 30% guru merasa percaya diri mengajarkan coding kepada siswa. Sebagian besar menyebutkan keterbatasan pelatihan, kurangnya akses ke teknologi, dan minimnya sumber belajar sebagai hambatan utama.
Dr. Rina Setiawan, seorang pakar pendidikan teknologi, menyatakan, “Keterampilan coding dan pemahaman deep learning tidak hanya penting untuk siswa, tetapi juga untuk guru. Guru harus menjadi fasilitator yang dapat membimbing siswa memahami teknologi ini. Namun, kita menghadapi tantangan besar dalam menyediakan pelatihan yang memadai untuk para pendidik.”
Jika diterapkan dengan benar, deep learning justru dapat menjadi alat yang membantu guru menghadirkan pembelajaran coding dengan cara yang lebih menarik dan efektif. Berikut beberapa manfaatnya:
Analisis Data Pembelajaran Deep learning dapat digunakan untuk menganalisis data pembelajaran siswa, sehingga guru dapat memahami pola belajar dan kebutuhan individu siswa. Misalnya, aplikasi berbasis AI dapat memberikan rekomendasi materi yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.
Evaluasi Otomatis Sistem deep learning memungkinkan evaluasi otomatis terhadap tugas coding siswa, baik berupa analisis logika program maupun kesalahan teknis. Hal ini menghemat waktu guru dalam melakukan penilaian.
Meningkatkan Motivasi Siswa Proyek berbasis deep learning, seperti pembuatan aplikasi pengenalan wajah atau chatbot, memberikan tantangan nyata yang dapat memotivasi siswa untuk belajar coding. Guru hanya perlu memberikan arahan awal, sementara teknologi membantu siswa mengeksplorasi lebih jauh.
Untuk mengatasi kurangnya kesiapan guru dalam pembelajaran coding dan deep learning, perlu dilakukan langkah-langkah strategis, di antaranya:
Pelatihan dan Workshop Pemerintah dan lembaga pendidikan harus menyediakan pelatihan yang berfokus pada coding dan teknologi deep learning. Pelatihan ini harus bersifat praktis dan relevan dengan kebutuhan kurikulum.
Kolaborasi dengan Industri Teknologi Sekolah dapat menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi untuk memberikan pendampingan kepada guru dan siswa. Misalnya, platform seperti Google atau Microsoft sering menyediakan pelatihan gratis untuk pendidik.
Penyediaan Sumber Belajar Digital Guru membutuhkan akses ke sumber belajar berkualitas, seperti modul coding berbasis proyek dan alat pengajaran berbasis teknologi.
Komunitas Guru Teknologi Membentuk komunitas atau forum diskusi untuk guru dapat menjadi sarana berbagi pengalaman dan solusi terkait pembelajaran coding.
Pembelajaran coding dengan dukungan deep learning adalah langkah strategis untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia digital. Namun, keberhasilan implementasinya bergantung pada kesiapan guru sebagai fasilitator utama. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan industri teknologi untuk berkolaborasi dalam mendukung pengembangan kompetensi guru.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang coding dan deep learning, guru dapat menciptakan pembelajaran yang relevan, adaptif, dan penuh inovasi. Saatnya guru mengambil langkah untuk beradaptasi dengan teknologi ini demi masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik. (Redaksi)
Sinjai 15 Januari 2025.
Editor: Andi Aliyuddin
Author: Risal
Pemimpin Umum /Pemimpin Redaksi Lemkiranews.id
