BONE- LEMKIRANEWS.Id
Pada Sabtu malam, 12 Oktober 2024, sekitar pukul 19.45 Wita, Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bone menjadi saksi kedatangan logistik Pemilihan Umum tahun 2024.
Keberadaan logistik pemilihan ini merupakan bagian penting dalam rangkaian tahapan pemilihan, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Penerimaan logistik ini tidak hanya dihadiri oleh pihak KPU, tetapi juga mendapat pengawasan ketat dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bone.
Dalam rangka memastikan bahwa semua logistik yang diterima KPU sesuai dengan spesifikasi, jumlah, dan kualitas yang telah ditetapkan, Bawaslu Bone melaksanakan pengawasan secara langsung. Dr. Kamridah, yang merupakan penanggung jawab Tim Fasilitasi (Timfas) Pengawasan Logistik Bawaslu Bone, menegaskan pentingnya pengawasan tersebut. Ia menyebutkan bahwa terdapat beberapa jenis logistik yang diterima oleh KPU, yang semuanya harus sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku.
“Menurut hasil pengawasan yang dilakukan oleh Timfas Bawaslu Bone, beberapa jenis logistik yang diterima antara lain adalah sampul kubus untuk pemilihan bupati dan wakil bupati, sampul kubus untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, serta beberapa jenis formulir model C.Pendamping-KWK dan Pemberitahuan-KWK,” ungkap Dr. Kamridah. Penjelasan ini menggarisbawahi beragamnya logistik yang diperlukan dalam proses pemilihan, yang tidak hanya mencakup alat tulis tetapi juga formulir resmi yang krusial dalam pemungutan suara.
Keberadaan logistik yang tepat dan sesuai spesifikasi sangat mempengaruhi kelancaran proses pemilihan.
Oleh karena itu, Dr. Kamridah menekankan bahwa Bawaslu akan terus memassifkan pengawasan. “Kami akan memastikan bahwa semua logistik yang diterima KPU pada pemilihan tahun 2024 ini berkesesuaian dengan juknis dan regulasi yang berlaku. Tahapan logistik adalah salah satu tahapan krusial dalam pemilihan, dan kami tidak akan mengabaikan hal tersebut,” tegasnya dengan penuh keyakinan.
Penerimaan logistik yang berlangsung di Kantor KPU Bone dihadiri oleh sejumlah pihak, termasuk Agus Salim dari KPU dan Herawaty Kharnhila dari Bawaslu.
Kehadiran kedua belah pihak dalam penerimaan ini menunjukkan komitmen untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahap pemilihan. Proses penerimaan logistik berlangsung dengan tertib dan disiplin, di mana semua pihak memberikan perhatian penuh terhadap setiap detail logistik yang diterima.
Setelah melalui pemeriksaan yang seksama, penerimaan logistik dinyatakan selesai pada pukul 20.40 Wita, dengan status logistik diterima dalam keadaan aman dan lengkap. Keberhasilan penerimaan logistik ini menjadi langkah awal yang baik dalam menyongsong pelaksanaan pemilu yang akan datang.
Bawaslu, sebagai lembaga yang bertugas mengawasi jalannya pemilihan, berperan penting dalam memastikan bahwa setiap tahapan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
Langkah pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Bone merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan pemilihan yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Dalam konteks ini, pengawasan terhadap logistik pemilihan menjadi salah satu fokus utama, mengingat logistik yang tepat akan menjamin terselenggaranya pemilihan yang baik. Proses pemilihan yang baik tidak hanya bergantung pada kesiapan penyelenggara, tetapi juga pada kehandalan logistik yang digunakan.
Bawaslu Bone berkomitmen untuk terus melibatkan masyarakat dalam proses pengawasan pemilihan.
Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan akan tercipta kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga integritas pemilu. “Kami mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif dalam pengawasan pemilu. Setiap warga negara memiliki hak untuk memastikan pemilihan berjalan dengan baik dan sesuai aturan,” ujar Dr. Kamridah.( A.Haedar)