Prabowo Klaim Jadi Presiden Pertama yang Periksa Anggaran Hingga Satuan Kesembilan

Jakarta-Lemkiranews.Id

Presiden Prabowo Subianto mengklaim dirinya sebagai Presiden RI pertama yang memeriksa anggaran negara hingga satuan kesembilan. Hal ini disampaikan saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Rabu lalu (22/1/2025).

Dalam pernyataannya, Prabowo menegaskan komitmennya untuk memangkas pengeluaran tidak esensial dan mengalihkan dana ke sektor prioritas. Salah satu fokus utama dari efisiensi anggaran ini adalah perbaikan gedung sekolah yang rusak.

“Mungkin pertama kali dalam sejarah ya, Presiden RI mengecek sampai satuan kesembilan. Jadi saudara-saudara pun mungkin tidak tahu anggaran tersebut,” ujar Prabowo dalam pidatonya.

Dalam pengelolaan keuangan negara, anggaran disusun dalam berbagai level satuan, dari yang paling umum hingga yang paling rinci. Satuan kesembilan merujuk pada detail paling spesifik dalam penganggaran, yang biasanya hanya diketahui oleh pejabat teknis di kementerian dan lembaga.

Langkah ini menunjukkan bahwa Prabowo ingin memastikan setiap rupiah dalam APBN digunakan secara efektif, tanpa adanya kebocoran atau pengeluaran yang tidak perlu.

Salah satu kebijakan utama dari pemangkasan anggaran ini adalah pengalihan dana ke sektor prioritas, terutama untuk perbaikan gedung sekolah yang rusak.

“Kita harus memastikan anak-anak kita belajar di lingkungan yang aman dan layak. Tidak boleh ada lagi sekolah roboh atau fasilitas yang tidak memadai,” tegas Prabowo.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, masih banyak sekolah di Indonesia yang kondisinya memprihatinkan, terutama di daerah terpencil. Dengan anggaran yang lebih efisien, pemerintah berharap bisa mempercepat perbaikan infrastruktur pendidikan di seluruh Indonesia.

Langkah Prabowo ini mendapat berbagai respons dari publik dan pakar kebijakan. Sebagian besar mendukung upaya transparansi dan efisiensi anggaran, tetapi ada juga yang mempertanyakan implementasinya di lapangan.

Pengamat ekonomi menilai bahwa pemangkasan anggaran harus dilakukan secara selektif agar tidak mengganggu program-program strategis yang sudah berjalan. Selain itu, pengawasan ketat juga diperlukan agar dana yang dialihkan benar-benar digunakan sesuai tujuan.

“Yang penting adalah bagaimana kebijakan ini dijalankan. Jangan sampai hanya wacana, tetapi implementasinya di lapangan tidak sesuai harapan,” ujar seorang analis kebijakan publik.

Dengan klaim sebagai presiden pertama yang memeriksa anggaran hingga tingkat terdalam, Prabowo ingin menunjukkan keseriusannya dalam membenahi tata kelola keuangan negara. Namun, efektivitas kebijakan ini akan sangat bergantung pada pelaksanaan di lapangan dan sejauh mana birokrasi dapat beradaptasi dengan sistem anggaran yang lebih ketat. (SAD/Red)

#Editor : Syarif Al Dhin #

Risal
Author: Risal

Pemimpin Umum /Pemimpin Redaksi Lemkiranews.id

Pos terkait