Palopo -Lemkiranews.Id
Dalam dunia pendidikan, pembiasaan apel pagi yang dilaksanakan setiap Selasa hingga Jumat memiliki manfaat yang luas bagi siswa maupun tenaga pendidik. Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas sebelum memulai pelajaran, tetapi juga merupakan bagian dari pembentukan karakter, peningkatan disiplin, serta penguatan kebersamaan di lingkungan sekolah.
Menurut para pakar pendidikan, apel pagi adalah salah satu cara efektif untuk menanamkan kedisiplinan. Dengan berkumpul tepat waktu, mengikuti aturan barisan, serta memperhatikan arahan dari pembina apel, siswa terbiasa untuk menghargai waktu dan tanggung jawab. Hal ini sejalan dengan konsep pembentukan karakter siswa yang kuat dalam dunia pendidikan modern.
Dr. Nurhayati, M.Pd, seorang pakar pendidikan karakter, menyebutkan bahwa disiplin adalah keterampilan hidup yang harus dilatih sejak dini. Apel pagi menjadi salah satu cara efektif untuk melatihnya karena dilakukan secara berulang dan konsisten.
Selain membangun disiplin, apel pagi juga menanamkan rasa kebersamaan dan kepedulian antar siswa serta antara siswa dengan guru. Dalam suasana apel, semua peserta didik berdiri sejajar tanpa perbedaan, mengikuti arahan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Menurut psikolog pendidikan, Dr. Andi Prasetyo, M.Psi, apel pagi dapat memperkuat jiwa kepemimpinan siswa. “Saat siswa bertugas sebagai petugas apel, mereka belajar bagaimana memimpin teman-temannya, berbicara di depan umum, serta mengatur jalannya acara dengan baik,” jelasnya. Ini juga sejalan dengan konsep pembelajaran kepemimpinan berbasis pengalaman yang banyak diterapkan di sekolah-sekolah unggulan.
Karena apel pagi dipimpin oleh siswa dari ekstrakurikuler Paskibra, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme. Sikap hormat kepada pembina apel, menyanyikan lagu kebangsaan, serta mengikuti tata tertib apel secara baik, adalah bagian dari pendidikan karakter yang mengajarkan rasa hormat dan kepatuhan terhadap aturan.
Dr. Suryadi, pakar pendidikan moral, menegaskan bahwa melalui kebiasaan sederhana seperti apel pagi, siswa belajar untuk menghormati orang lain, mendengarkan dengan baik, serta menerima informasi dengan sikap yang positif. Ini adalah keterampilan sosial yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Selain manfaat langsung yang dirasakan siswa, apel pagi juga menjadi momen refleksi dan evaluasi bagi seluruh komunitas sekolah. Para pembina apel, termasuk kepala sekolah, memberikan arahan, informasi terbaru, serta pengumuman penting.
Bagi siswa, momen ini menjadi sumber motivasi untuk terus berkembang. “Apel pagi membuat kami lebih siap menghadapi hari, lebih disiplin, dan lebih percaya diri,” ungkap salah satu peserta didik yang mengikuti kegiatan ini.
Pembiasaan apel pagi bukan sekadar formalitas, tetapi memiliki dampak besar dalam membentuk karakter siswa. Mulai dari disiplin, kebersamaan, kepemimpinan, hingga rasa nasionalisme, semuanya terasah dalam kegiatan ini. Dengan evaluasi yang terus dilakukan, apel pagi dapat menjadi alat pendidikan karakter yang efektif untuk mencetak generasi yang lebih tertib, mandiri, dan bertanggung jawab.
Apel pagi bukan sekadar barisan—ia adalah awal dari terbentuknya pribadi yang kuat dan siap menghadapi masa depan. (Red)
#Editor: Syarif Al Dhin#