Lingkungan Belajar Aman Nyaman Dan Menggembirakan Seruan: Tegas SMA Negeri 25 Pangkep Saat MPLS Tahun Ajaran 2025/2026*

PANGKEP, Kulambing LemkiraNews.ID 

Di tengah semangat menyambut Tahun Ajaran Baru 2025/2026, SMA Negeri 25 Kulambing Pangkep menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan mengangkat isu pentingnya Membentuk Lingkungan sekolah Aman dan Nyaman; yang sering luput dari perhatian: kekerasan dalam lingkungan pendidikan. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 15 Juli/16/2025 2025 ini menjadi ruang refleksi dan edukasi, baik bagi siswa baru maupun seluruh elemen sekolah.pada umumnya di Kepulauan Kulambing Pangkep

Dalam sambutannya PLT SMA 25 Kulambing Kaharuddin,.S.Pd,.M.Pd, menyampaikan bahwa kekerasan di lingkungan sekolah adalah masalah serius yang mengancam kesejahteraan, rasa aman, dan masa depan peserta didik.

“MPLS bukan hanya perkenalan fisik terhadap lingkungan sekolah, tapi juga penanaman nilai-nilai dasar. Salah satu yang paling penting adalah menciptakan sekolah sebagai zona aman tanpa kekerasan, baik fisik, verbal, emosional, hingga kekerasan berbasis teknologi,” tegasnya.

*Jenis-Jenis Kekerasan yang Harus Dikenali*

Dalam sosialisasi tersebut, pihak sekolah memaparkan lima jenis kekerasan yang kerap terjadi di lingkungan pendidikan:

1. Kekerasan Fisik – seperti pukulan atau tendangan.
2. Kekerasan Verbal – berupa hinaan, ancaman, atau ejekan.
3. Kekerasan Emosional – termasuk intimidasi dan pengabaian sosial.
4. Kekerasan Seksual – seperti pelecehan atau tindakan tidak senonoh.
5. Kekerasan Daring (Online) – termasuk cyberbullying dan penyebaran informasi pribadi.

Pendamping sekolah SMA Hj.Fatmawati.SH, M.Pd. menjelaskan dihadapan siswa Baru SMA negeri 25 Kulambing, bahwa kekerasan di sekolah tidak hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga menyisakan trauma emosional mendalam yang berdampak pada:

– Penurunan prestasi akademik,
– Masalah kesehatan mental,
– Ketergantungan sosial,
– Bahkan ancaman putus sekolah dini.

MPLS di SMA Negeri 25 Kulambing Pangkep Kepulauan juga dijadikan momen untuk memperkuat komitmen seluruh warga sekolah dalam mencegah dan menangani segala bentuk kekerasan melalui:

– Edukasi dan kesadaran kolektif bagi siswa, guru, dan orang tua,
– Membangun ekosistem sekolah yang inklusif dan suportif,
– Mendirikan tim pengaduan dan perlindungan siswa,
– Dan penegakan aturan tanpa pandang bulu terhadap pelaku kekerasan.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Pendidikan, yang menyerukan gerakan nasional:

“STOP KEKERASAN DALAM PENDIDIKAN”

Fatmawati menegaskan bahwa SMA Negeri 25 Kulambing Pangkep Kepulauan berkomitmen menjadikan sekolahnya sebagai ruang aman dan ramah anak. Ia berharap gerakan ini tidak berhenti sebagai slogan semata, tapi menjadi praktik nyata dalam setiap interaksi di lingkungan sekolah.

“Sekolah bukan tempat untuk menakut-nakuti atau membungkam, tapi tempat semua anak merasa dihargai, dilindungi, dan diberdayakan,” pungkasnya. (Red)

Laporan: Pendamping sekolah SMA di Pangkep Hj.Fatmawati.SH.M.Pd

Risal
Author: Risal

Pemimpin Umum /Pemimpin Redaksi Lemkiranews.id

Pos terkait