Makassar, Lemkiranews.Id
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama (Balitbang Agama) Kementerian Agama Republik Indonesia melaksanakan kegiatan Sarasehan Moderasi Beragama di SMK Negeri 2 Makassar pada Selasa (4/6). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya strategis Kementerian Agama dalam menanamkan nilai-nilai toleransi dan kebhinekaan kepada generasi muda, khususnya di lingkungan pendidikan kejuruan.
Dengan mengusung pendekatan moving class, kegiatan ini menghadirkan suasana belajar yang aktif dan partisipatif. Para siswa diajak berdiskusi dalam kelompok, menyimulasikan studi kasus, serta merefleksikan pemahaman mereka terhadap prinsip-prinsip moderasi beragama. Konsep ini dinilai efektif dalam mendorong keterlibatan siswa serta membentuk sikap terbuka terhadap perbedaan.
Dalam sambutannya, Kepala Balitbang Agama menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional penguatan moderasi beragama di satuan pendidikan. “Moderasi beragama adalah fondasi penting dalam membangun masyarakat yang damai dan harmonis. Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan kesadaran bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan ancaman,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 2 Makassar, Muh. Kasim Sainong, S.Pd., M.M., menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini di sekolah yang ia pimpin. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada SMK Negeri 2 Makassar sebagai tuan rumah.
“Kegiatan ini sangat relevan dengan semangat pendidikan karakter yang kami bangun di sekolah. Melalui sarasehan ini, siswa kami tidak hanya dibekali keterampilan teknis, tetapi juga nilai-nilai penting seperti toleransi, saling menghormati, dan kebersamaan dalam keberagaman,” tutur Kasim Sainong. Ia juga menegaskan bahwa pihak sekolah berkomitmen untuk terus mendukung program-program penguatan nilai kebangsaan dan keagamaan di lingkungan sekolah.
Peserta kegiatan terdiri dari siswa-siswi kelas X dan XI dari berbagai jurusan. Mereka terlihat antusias mengikuti materi yang disampaikan fasilitator Balitbang Agama, terutama saat sesi diskusi terbuka dan visualisasi konsep moderasi menggunakan metode Analisis Iceberg. Pendekatan ini membantu siswa memahami permasalahan sosial tidak hanya dari permukaan, tetapi juga dari akar penyebabnya.
Kegiatan ditutup dengan refleksi bersama dan sesi foto bersama seluruh peserta, guru pendamping, serta fasilitator dari Balitbang Agama. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama dan menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan harmonis. (Risma)
Laporan: Humas SMKN 2 Makassar.