TAKALAR – LEMKIRANEWS.Id
Dalam.rangka peningkatan mutu pendidikan, jajaran UPT SMAN 9 Takalar menggelar dua kegiatan yakni pendampingan dan Bimbingan Teknis (Bimtek).
Kegiatan tersebut berlangsung Kamis (26/9/2024).Kegiatan tersebut sangatlah penting dalam mencetak generasi dengan Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampuan atau kompetensi dan berakhlak mulia yang mampu bersaing secara nasional maupun global.
Sehingga dengan sendirinya harus mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai pihak, satuan pendidikan, masyarakat dan pemerintah sebagai pengambil kebijakan tertinggi.
Oleh karena itu, pelbagai strategi pun dilakukan untuk mendorong terwujudnya peningkatan mutu pendidikan tersebut.
Salah satu langkah yang ditempuh dalam peningkatan mutu pendidikan adalah peningkatan mutu guru melalui kegiatan pendampingan pemulihan dan transformasi pembelajaran, serta Bimtek penguatan pembelajaran berbasis AKM dan kelas berbasis KOMBEL.
Dalam. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh tenaga pendidik.sebanyak 23 orang.
Dalam kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala UPT. SMAN 9 Takalar, Kaimuddin, S. Pd.
Sementara yang menjadi pemateri adalah Muhammad Sirwan, S. Pd., M. Pd. Dalam materinya.mengulas tentang pentingnya literasi dan numerasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
Melalui ulasan materi ini, para peserta pendampingan dan Bimtek mendapatkan banyak pencerahan-pencerahan edukatif, seperti makna literasi dan numerasi; peran literasi dan numerasi dalam pendidikan; keterkaitan literasi dan numerasi serta dampaknya pada siswa.
Materi lain yang dibahas adalah tentang strategi meningkatkan literasi dan numerasi.
Materi ini menarik dan sangat urgen untuk dipahami karena tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak satuan pendidikan mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA mengalami kesulitan atau permasalahan dalam meningkatkan literasi dan numerasi peserta didiknya dan menjadi salah satu penyebab rendahnya rapor pendidikan sebuah satuan pendidikan.).
Kegiatan pendampingan dan Bimtek ini berjalan tanpa hambatan yang berarti. Kondisi dan suasana semakin “cair” karena diselingi “ice breaking” oleh pemateri. Materi yang dibawakan juga tidak bersifat monoton.
(Humas UPT. SMAN 9 Takalar)