Pakar Pendidikan Indonesia Soroti Pentingnya Nilai dan Karakter dalam Sistem Pendidikan

Jakarta- Lemkiranews.Id

Para pakar pendidikan Indonesia memberikan berbagai pandangan kritis dan inspiratif terkait nilai dan penilaian dalam sistem pendidikan nasional. Mereka menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga membangun karakter dan moral generasi muda.

*Kritik Terhadap Penilaian yang Kognitif-Sentris*
Mochtar Buchori, salah satu pemikir pendidikan terkemuka, menyatakan keprihatinannya terhadap sistem pendidikan di Indonesia yang cenderung terlalu fokus pada aspek kognitif. Menurutnya, pendekatan ini telah mengikis makna pendidikan karena mengabaikan pengembangan karakter dan nilai moral peserta didik. “Pendidikan bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi harus menjadi proses pembentukan manusia yang utuh,” tegas Buchori.

*Pendidikan Karakter: Warisan Ki Hajar Dewantara*
Tokoh pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara, telah lama menekankan pentingnya pendidikan karakter sebagai inti dari pendidikan Indonesia. Nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, dan kemandirian disebut sebagai pilar untuk membentuk individu yang berakhlak mulia. Para pakar Universitas Negeri Surabaya (UNESA) juga menggarisbawahi pentingnya mengadopsi konsep Ki Hajar Dewantara dalam kurikulum saat ini.

“Pendidikan karakter harus menjadi landasan utama, bukan sekadar pelengkap,” ujar salah satu akademisi UNESA. Mereka menambahkan bahwa pendidikan karakter adalah solusi untuk membangun generasi yang kompeten sekaligus bermoral.

*Pentingnya Metode Keteladanan*
Dyah Kusuma Windrati, pakar pendidikan lainnya, menekankan bahwa pendidikan nilai tidak bisa hanya disampaikan melalui teori. Ia percaya bahwa metode keteladanan adalah cara efektif untuk menginternalisasi nilai-nilai positif kepada peserta didik. “Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang mereka dengar,” katanya.

*Tantangan Standar Penilaian Nasional*
Meski standar penilaian telah diatur dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 dengan prinsip-prinsip objektivitas, transparansi, dan akuntabilitas, implementasi di lapangan masih jauh dari sempurna. Banyak guru yang belum sepenuhnya memahami standar ini, ditambah keterbatasan fasilitas penunjang di banyak daerah.

Integrasi Pendidikan Nilai dalam Kurikulum
Pendidikan nilai kini menjadi bagian penting dalam berbagai mata pelajaran, termasuk IPA dan Matematika. Nilai-nilai seperti nalar kritis, logika sebab-akibat, dan etos kerja diintegrasikan untuk menciptakan peserta didik yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga berkarakter.

*Pendidikan yang Berorientasi Karakter*
Secara keseluruhan, para pakar sepakat bahwa sistem pendidikan Indonesia harus menyeimbangkan antara aspek kognitif dan karakter. Penilaian yang hanya berfokus pada angka tidak cukup untuk membentuk generasi yang kompeten, bermoral, dan siap menghadapi tantangan global.

Pendidikan di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, tetapi dengan kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat, visi pendidikan yang bermakna dapat diwujudkan. (Red)

Jakarta 25 Januari 2025

#Editor: Syarif Al Dhin #

Risal
Author: Risal

Pemimpin Umum /Pemimpin Redaksi Lemkiranews.id

Pos terkait