Makassar -Lemkiranews.Id
Kondisi mengejutkan terjadi di Kantor Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sulawesi Selatan (Sulsel) yang terletak di Jl. Andi Pettarani, Makassar. Pada Senin (19/1/2025), sekitar pukul 14.00 WIT, wartawan dari media Lemkira yang hendak mengkonfirmasi informasi terkait rehabilitasi dua Sekolah Luar Biasa (SLB) swasta di Kabupaten Luwu, yaitu SLB Al-Imran dan SLB Miftahul Jannah, dibuat terkejut saat menemukan kantor tersebut dalam keadaan tertutup tanpa aktivitas.
Setelah mencoba meminta penjelasan kepada petugas keamanan, wartawan mendapatkan informasi bahwa kantor diliburkan karena hari itu merupakan perayaan ulang tahun BPK. “Maaf, hari ini kantor ditutup karena sedang merayakan ulang tahun BPK,” ujar petugas keamanan kepada wartawan. Sang petugas juga menambahkan bahwa acara seperti itu sebaiknya dilakukan pada akhir pekan, seperti Sabtu atau Minggu, agar tidak mengganggu aktivitas pelayanan.
Penutupan ini memicu kritik tajam dari masyarakat dan aktivis. Ketua Dewan Pengurus Pusat LSM Gempar NKRI Sulsel, Akbar Hasan Noma, menyampaikan rasa kecewanya atas kebijakan tersebut. “Ini sangat disayangkan! Apa urgensinya meliburkan kantor hanya karena ulang tahun?, Kepala Perwakilan BPK seharusnya memahami bahwa pelayanan publik tidak boleh terganggu hanya karena alasan internal seperti ini,” ungkap Akbar, yang akrab disapa Polo.
Akbar juga menegaskan bahwa tugas dan fungsi BPK sangat strategis sebagai lembaga pengawas keuangan negara, yang berperan penting dalam memastikan pengelolaan anggaran berjalan transparan dan akuntabel. “Pegawai BPK itu digaji oleh negara dari pajak rakyat. Pelayanan kepada masyarakat adalah kewajiban utama. Menutup kantor saat hari kerja jelas mengabaikan kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Penutupan kantor BPK Sulsel ini menjadi sorotan, terutama mengingat pentingnya fungsi lembaga tersebut. Publik mempertanyakan prioritas institusi pemerintah yang seharusnya lebih mementingkan pelayanan dibandingkan kegiatan seremonial internal. Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi instansi pemerintah lainnya agar tidak mengorbankan pelayanan publik demi acara internal yang bisa dilakukan tanpa mengganggu tugas utama.
Penutupan Kantor Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sulawesi Selatan menjadi perhatian serius dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) LSM Gempar NKRI Sulsel. Ketua DPP, Akbar Hasan Noma, mengungkapkan rasa kecewa dan tanda tanya besar terkait kebijakan meliburkan kantor di hari kerja hanya untuk perayaan ulang tahun BPK.
“Ini sangat mengecewakan. Apa urgensinya kantor BPK diliburkan hanya karena ulang tahun? Kepala perwakilan BPK harus bertanggung jawab. Banyak masyarakat yang memerlukan pelayanan dari BPK, apalagi tugas dan fungsi lembaga ini sangat strategis sebagai pengawas keuangan negara,” ujar Akbar Hasan, yang akrab disapa Polo, kepada media ini.
Polo juga menekankan bahwa personel BPK digaji oleh negara, yang sumbernya berasal dari rakyat Indonesia, termasuk masyarakat Sulawesi Selatan. Menurutnya, tindakan menutup kantor secara sepihak mencerminkan kurangnya penghormatan terhadap tanggung jawab lembaga tersebut terhadap publik.
“Pegawai BPK harus ingat bahwa gaji mereka berasal dari pajak rakyat. Karena itu, meliburkan kantor demi alasan seremonial sungguh tidak bisa dibenarkan. Pelayanan publik tidak boleh dikorbankan demi kegiatan internal yang bisa dilakukan di waktu lain, seperti akhir pekan,” tegas Polo.
Kritik ini mencerminkan kekecewaan publik terhadap instansi pemerintah yang dianggap kurang memperhatikan kebutuhan masyarakat. Penutupan Kantor BPK Sulsel di hari kerja, terutama ketika ada urusan penting yang membutuhkan klarifikasi serta pelayanan dianggap sebagai langkah yang tidak bertanggung jawab.
LSM Gempar NKRI Sulsel mendesak agar pejabat kantor BPK dan instansi pemerintah lainnya dapat lebih bijaksana dalam menentukan kebijakan internal, tanpa mengorbankan pelayanan kepada masyarakat. (Red)
#Editor: Syarif Al Dhin .Anggota PPWI #
Author: Risal
Pemimpin Umum /Pemimpin Redaksi Lemkiranews.id
