Oleh: Helmy.Hand
JAKARTA.LEMKIRANEWS.Id
bahwa sesungguhnya *KPK tewas tergeletak* sejak dilahirkan pada tanggal 27 Desember 2002. Mayatnya dibiarkan membusuk sehingga menimbulkan *Virus K2* (Kebodohan dan Kedunguan) yang menjangkiti ahli-ahli hukum dan para politikus serta para pengamat politik.
Oleh para penyusun RUU KPK 2002, korupsi diibaratkan seperti penyakit yang sangat menular sehingga dibuat *strategi pemberantasan* (ini tugas kepolisian dan kejaksaan) dan *strategi pencegahan* (ini tugas akuntan BPK dan BPKP).
Harus ada sinergi atau kerjasama yang sederajat antara APH (Aparat Penegak Hukum) dengan Akuntan.
Namun sayang pada saat UU KPK 2002 disahkan Presiden Megawati ditemukan ada *Orang Lancung* yang sengaja menyelundupkan penjelasan pasal 6 yang sudah sangat jelas. Sehingga tidak tercipta sinergi antara APH dengan akuntan BPK dan BPKP.
Semua lembaga yang ada menjadi pemberantas korupsi.
Tidak ada satupun yang fokus pada bidang pencegahan korupsi.
*BPK disupervisi oleh KPK.*
Hal ini bertentangan dengan UUD 1945 pasal 23E ayat (1).
Dengan demikian sebenarnya KPK sudah mati sejak dilahirkan.
Perjalanan Reformasi 1998 menjadi tersesat di jalan yang salah.
*Politik musyawarah mufakat berubah* menjadi politik adu domba sesama anak bangsa.
Sekarang baru terbukti korupsi semakin tumbuh subur dan semakin tambah edan rakaruan.
Ketua KPK menjadi tersangka pemerasan tapi belum ditahan.
“Hukum menjadi jungkir balik.;
Ketua MK dicopot karena melanggar kode etik berat.
Marwah KPK dan MK rontok jatuh kedalam jurang yang gelap.
Padahal sejak jaman Presiden SBY sudah sering sekali diingatkan.
“Siapapun Presidennya takkan mampu memberantas korupsi, jika mayat KPK dibiarkan gentayangan.;
Tapi tidak ada yang mau peduli.
Lalu sampai kapan kita disesatkan ?
Semoga ada “CAPRES;yang berani menviralkan akar masalah tersebut.
Agar supaya kita semua seluruh rakyat Indonesia tanpa membedakan latar belakang sukunya apa, partainya apa, agamanya apa, dapat berlari lebih cepat menuju “MASJID” (Makmur Adil Sejahteta Jaya Indonesia Damai).
Sekarang Anda sudah tahu dan mempunyai 3 pilihan
1. Anda biarkan saja tulisan ini
2. *Malaikat berkata:*
Ingatkan pada teman yang anda kenal dan kirim tulisan ini.
3. *Syaitan bicara:*
Biarkan saja disini atau kalau perlu hapus saja tulisan ini, agar tidak bisa dibaca oleh Para Pendukung dan *Timses Ketiga CAPRES.*